Macam Jenis Bahan Pembuatan Furniture Kayu
Perkembangan zaman yang semakin maju membuat kebutuhan kayu untuk
furniture semakin meningkat. Peningkatan tersebut harus diimbangi dengan
adanya berbagai inovasi karena terbatasnya jumlah kayu. Dahulu,
furniture hanya menggunakan kayu utuh tanpa sambungan namun jumlah kayu
yang langka membuat limbah kayu dimanfaatkan kembali sebagai bahan
furniture. Dibawah ini adalah beberapa macam jenis kayu untuk furniture:
1. Kayu Solid
Kayu solid merupakan bahan paling kuat dan tahan lama. Proses
pengerjaan kayu solid pun membutuhkan keterampilan yang khusus seperti
pengeringan yang harus sempurna untuk menghindari sifat muai susut kayu.
Ditambah ketersediaannya yang terbatas, membuat kayu jenis ini harganya
tergolong mahal. Contoh jenis kayu ini yaitu kayu jati, sungkai,
nyatoh, mahoni, pinus, dan sebagainya.
2. Particle Board
Particle board merupakan partikel sisa dari pekerjaan kayu seperti
serbuk gergaji, serpihan kayu maupun potongan kayu kecil yang ditambah
bahan kimia sebagai perekat dengan tekanan tinggi yang kemudian
dikeringkan. Bahannya kasar dan tidak beraturan serta harganya paling
murah diantara kayu olahan lainnya. Karena teksturnya yang kasar, proses
finishing particle tidak bisa di lapisi cat. Namun particle board ini
memiliki musuh terbesar yaitu air sehingga ketika bahan ini basah maka
kekuatannya akan menurun.
3. Kayu Lapis (plywood)
Kayu lapis merupakan kayu olahan yang lebih dikenal dengan sebutan
tripleks. Kayu lapis dibentuk dari beberapa lembaran kayu yang
direkatkan dengan tekanan tinggi. Ketabalanya bervariasi dari mulai 3
mm, 4 mm, 9 mm dan 18 mm dan luasannya 244 x 122 cm. Ketebalannya
menentukan kekuatan dan kestabilannya. Jenis kayu ini paling banyak
dipakai sebagai material pembuat kitchen set, lemari, meja, dan tempat
tidur. Karena plywood mempunyai permukaan polos dan tidak memiliki serat
yang khas maka kadang perlu diberi pelapis tambahan seperti venner
(irisan kayu tipis) PVC ataupun melaminto. Harga kayu lapis lebih murah
dari kayu solid tapi lebih mahal dari kayu olahan lainnya.
4. Blockboad
Blockboard merupakan potongan kayu kotak kecil-kecil ( sekitar 2.5 – 5
cm ) yang dipadatkan dengan mesin dan diberi pelapis venner di kedua
sisinya sehingga menjadi sebuah lembaran menyerupai papan. Ketebalannya
bisa 12 mm, 15 mm dan 18 mm dan luasannya sama dengan multipleks.
Blockboard biasanya dibuat dari kayu lunak sehingga tidak sekuat
plywood. Harganya pun sedikit dibawah plywood. Jenis blockboard yang
banyak tersedia adalah teakblok (memakai lapisan venner kayu jati).
Cukup baik untuk membuat rak, cabinet ataupun kitchen set.
5. Kayu MDF ( Medium Density Fibreboard )
Kayu MDF terbuat dari serbuk kayu halus dan bahan kimia resin yang
direkatkan dan dipadatkan dengan suhu dan tekanan yang tinggi. Kayu yang
dipakai biasanya diambil dari kayu sisa perkebunan. Ini membuat MDF
lebih ramah lingkungan. Bentuknya berupa papan atau lembaran yang siap
dipotong sesuai dengan kebutuhan. Versi yang lebih padat dan lebih kuat
dikenal dengan HDF (High Density Fibreboard). MDF sangat fleksibel
sehingga mudah dibentuk. Ukuran dan kekuatannyapun konsisten. Namun
karena memakai bahan kimia resin, MDF lebih berat dari Plywood dan
particle board. Di pasaran MDF memiliki jenis finishing yang sangat
berfariasi dari cat kayu, venner, PVC, HPL ataupun paper laminate. Warna
dan motifnya pun dapat dibuat sangat beragam. Furniture yang memakai
bahan MDF biasa dipakai untuk furniture praktis yang diproduksi masal
oleh pabrik. Sistem knock down digunakan hampir di semua industri
furniture dengan menggunakan dowel (batang kayu atau plastic kecil) atau
connecting bolt yang membuat produk dapat dibongkar pasang dengan
mudah.